SEJARAH UANG, JENIS-JENIS UANG, PERAN DAN FUNGSI UANG DALAM PEREKONOMIAN

EKONOMI MONETER
SEJARAH UANG, JENIS-JENIS UANG, PERAN DAN FUNGSI UANG DALAM PEREKONOMIAN

Description: unja.jpg


DISUSUN OLEH KELOMPOK 2
1.        NOVITA PUTRI YANI (C1A016031)
2.      PUPUT IDA PRATIWI (C1A016003)
3.     TOUFAN MUSLIM (C1A016015)


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Pada zaman sebelum ditemukannya uang logam pada abad vii sm, orang belum mengenal alat tukar berupa uang. Kegiatan ekonomi pada masa itu hanya dilakukan dengan cara saling tukar-menukar barang atau yang biasa disebut barter. Banyak cara dilakuakn orang zaman dulu dalam melakukan barter dengan maksud memenuhi kebutuhannya masing-masing. Misalnya, beberapa orang penduduk di daerah pedalaman meletakkan hasil buminya di pinggir sungai, selanjutnya beberapa orang tersebut cukup mengambil barang-barang yang dibawa oleh para pedagang. Mereka menukar barang-barang miliknya sendiri ,seperti itulah barter terjadi.
Seiring dengan perkembangan zaman, cara barter kemudian berubah. Orang melakukan pertukaran barang dengan menggunakan lambang atau benda.Ada yang menggunakan kulit kerang, kepingan batu, kepingan tulang, sampai tanah liat.Bahkan , di tibet pernah digunakan bongkahan teh kering sebagai alat pembayaran. Fungsi benda tersebut sudah mendekati fungsi uang, namun banyak orang sulit menentukan dan menetapkan nilai tukar semacam itu.Akhirnya, orang mengenal penukaran dengan mata uang.
Sekitar abad ke-7 sm mulai digunakan koin yang terbuat dari campuran emas dan perak oleh bangsa lidia (sekarang bagian dari negara turki). Disusul kemudian dengan ditemukan dan digunakannya pertama kali uang kertas oleh bangsa cina pada abad ke-11 m. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu anggapan kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas.Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar.
Setelah itu mata uang yang digunakan sebagai alat tukar terus berkembang. Perubahan itu terjadi, baik pada bentuk, nilai, pecahan, nama atau penyebutannya, maupun bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan mata uang juga beragam ,ada yang terbuat dari logam dan emas juga yang terbuat dari kertas khusus. Ada mata uang yang bentuknya bulat dan persegi panjang. Dari segi pecahannya dikenal istilah sen. Nama mata uang setiap negara pun berbeda-beda, seperti rupiah (indonesia), dolar (amerika) , rupee (india) , rial (arab saudi), poundsterling (inggris) , gulden (belanda) , ringgit (malaysia) , dan peso (filiphina).    
Di indonesia sendiri perkataan “rupiah” berasal dari perkataan “rupee” satuan mata uang india. Sejarah uang republik indonesia diawali sesudah proklamasi tahun 1945. Ketika itu, pemerintah mulai merasakan perlunya mengeluarkan uang.Menurut pemerintah ketika itu, uang tidaksekedar berfungsi sebagai alat pembayaran. Uamh juga merupakan lambang kedaulatan pemerintahan republik indonesia dan alat untuk memperkenalkan indonesia kepada dunia internasional. Sbelumnya, di indonesia telah berlaku tiga macam mata uang, yaitu uang rupiah de javasche bank , uang gulden dan uang jepang.
Pada tanggal 30 oktober 1946, secara resmi menyatakan ori (oeang repoebliek indonesia ) sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah. Lalu sejak 2 november 1949 empat tahun setelah merdeka. Indonesia menetapkan rupiah sebagai mat auang kebangsaanya yang baru. Indonesia pernah pula menggunakan uang ris (republik indonesia serikat). Adapun aung logam pertama kali diresmikan pada tanggal 30 september 1957. Sekarang ini uang logam dan uang kertas yang beredar dicetak oleh perusahaan umum percetakan uang republik indonesia (perum peruri).
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan dalam latar belakang untuk memudahkan dalam pembahasan agar tidak terlalu meluas dan dapat tepat sasaran yang akan dibahas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana sejarah timbulnya uang
2.      Bagaimana fungsi dan peran uang dalam perekonomian
3.      Bagaimana kriteria dan jenis-jenis uang

C.      Tujuan Dan Manfaat
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui sejarah timbulnya uang
2.      Umtuk mengetahui fungsi dan peran uang dalam perekonomian
3.      Untuk mengetahui kriteria dan jenis-jenis uang













BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pegertian Uang
Beberapa ahli ekonomi yang mengemukakan tentang pengertian uang, di antaranya sebagai berikut:
a)      Roberson dalam bukunya money menyatakan uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang.
b)      R.s. sayers dalam bukunya modern banking menyatakan uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayaran utang.
c)      A.c. pigou dalam bukunya the veil of money menyatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar.
d)     Rolling g. Thomas dalam bukunya our modern banking and monetary system mendefinisikan uang adalah segala sesuatu yang siap sedia dan pada umumnya diterima dalam pembayaran pembelian barang-barang, jasa-jasa dan untuk membayar utang.
e)      Albert gaelord hart mendefinisikan uang sebgai kekayaan yang oleh pemiliknya dapat dibayarkan kepada sejumlah orang dengan segera dan tanpa menunda.
f)       George n halm menyatakan uang adalah alat untuk mempermudah pertukaran dan segera dapat mengatasi kesukaran-kesukaran dari barter.
Dengan demikian, uang didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan.
B.       Sejarah Timbulnya Uang
1)      Tahap Pra Barter (Masa Sebelum Barter)
Pada masa ini kehidupan manusia masih sangat sederhana, belum mengenal alat tukar apapun, semua kebutuhan hidup dipenuhi dengan cara mengambil dan memanfaatkan alam yang tersedia. Manusia hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.Pada masa pra barter, belum ada aktivitas jual beli.
Kekurangan masa pra barter:
a.       Manusia tidak mampu menghasilkan sendiri seluruh kebutuhnyang mereka butuhkan
b.      Antara produksi dan konsumsi belumada pemisahan
c.       Tak ada aktivitas jual beli
Kelebihan masa pra barter:
a.       Apa yang dihasilkan seseorang,ia konsumsi sendiri
b.      Barang yang dibutuhkan tersedia di alam

2)      Tahap Barter
Di masa ini masyarakat mulai memproduksi barang-barang yang tidak hanya untuk keluarganya, namun juga untuk orang lain dengan cara saling menukar barang yang dimilik.
Syarat-syarat terjadinya barter yaitu:
a.       Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki barang yang akan ditukarkan.
b.      Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus saling membutuhkan barang yang akan dipertukarkan dan dalam waktu yang  bersamaan.
c.       Barang-barang yang akan dipertukarkan harus memiliki nilai yang sama.

Kekurangan masa barter:
a.       Sulit mencari orang yang diajak bertukaran
b.      Sulit mencari orang yang memiliki barang yang diinginkan
c.       Sulit menetapkan nilai tukar barang
d.      Perkembangan membuat cara barter semakin sulit dilakukan
Kelebihan masa barter
a.       Bisa mendapatkan barang yang diinginkan
b.      Barter mampu mengatasi masalah ketidakmampuan memproduksi sendiri barang yang diperlukan manusia
c.       Konsumsinya lebih bervariasi

3)      Masa Uang Barang
Seiring berjalannya waktu, pertukaran dengan barter semakin sulit dilakukan, dikarenakan kebutuhan setiap orang yang makin banyak dan beragam. Akhirnya manusia mulai berpikir untuk menjadikan barang-barang sebagai media pertukaran sehingga muncullah istilah uang barang. Contoh uang barang antara lain senjata, garam, kulit hewan, minyak zaitun,hewan ternak, permata,emas, danlain-lain.
Kekurangan uang barang:
a.       Beberapa uang barang sulit dibawa seperti kuda dan batu
b.      Nilainya tidak tetap
c.       Sulit dibagi tanpa mengurangi nilainya
d.      Bersifat lokal (hanya berlaku di wilayah tertentu)
e.       Beberapa uang barang tidak bisa dipecahkan sebagai uang kembalian, seperti hewan ternak
f.       Sebagian besar uang barang tidak tahan lama

Kelebihan uang barang:
a.       Zaitum nerupakan uang kartal cair yang bagus karena seger
b.      Bisa dibagi seperti yang diinginkan
c.       Bernilai tinggi
d.      Digemari masyarakat setempat.
e.       Dapat dilakukan setiap orang sesuai dengan kebutuhannnya

4)     Masa Uang
Peradaban yang semakin maju, mengakibatkan kebutuhan yang semakin banyak dan bertambah pula, hal tersebut mendorong manusia untuk menciptakan alat perantara pertukaran yang mudah, praktis, dan mempunyai nilai, maka dikembangkanlah jenis uang.
Suatu barang berfungsi sebagai mata uang, apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
a.       Dapat diterima oleh siapapun
b.      Tahan lama
c.       Mudah disimpan
d.      Mudah dibawa kemana-mana
e.       Dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil dengan tidak mengurangi nilainya
f.       Jumlahnya terbatas
g.      Nilai uang tetap
Jenis barang yang paling memenuhi syarat tersebut di atas adalah logam terutama emas dan perak, karena awalnya kertas belum ditemukan, maka jenis uang logamlah yang pertama kali ada.
Jenis uang yang pernah ada di Indonesia :
a.       Mata uang kampua (boda), berasal dari Sulawesi berwujud tenunan
b.      Mata uang tembaga, pernah beredar di Banjarmasin
c.       Mata uang krisnala terbuat dari emas dan tembaga, beredar pada masa kerajaan Jenggala
d.      Sebelum tahun 1946 Javasche Bank yang didirikan oleh bank Sirkulasi Belanda mengeluarkan gulden
e.       Uang Jepang
f.       Setelah tahun 1946 pernah beredar ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) dan terakhir jenis uang Rupiah sapai saat ini.


Masa uang terdapat empat bagian masa lagi yaitu :
a)      Masa Uang Logam
Uang logam disebut juga uang koin yang digunakaan sebagai alat transaksi ekonomi. Biasanya uang logam berbentuk bulat dan memiliki dua sisi,yaitu sisi yang menampilkan nilai uang dan sisi yang berbentuk gambar. Logam yang dijadikan sebagai alat tukar biasanya memenuhi syarat adalah emas dan perak.
Kekurangan uang logam:
·         Membawa uang logam dengan jumlah besar akan menimbulkan beban yang berat.
·         Apabila pembayaran dilakukan antarpedagang yang jaraknya jauh akan menambah biaya transport yang cukup besar dan mengandung resiko yang tinggi.
·         Persediaan bahan logam terbatas , sedangkan kebutuhan uang logam semakin bertambah.
·         Nilai tidak dapat selalu dikalkulas secara kuantitatif.
·         Kandungan emas yang dimiliki tiap daerah tidak sama yang menyebabkan persediaan emas tidak sama.

 Kelebihan uang logam:
§  Sebagai alat tukar menukar yang kuat dan tahan lama ( durability).
§  Mudah ditukar dengan barang – barang .
§  Nilai nominalnya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu atau stabil ( stability of value )
§  Jumlah mencukupi dunia usaha ( elasticity of supply ).
§  Mudah dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilainya ( divisiability )
§  Kualitasnya mudah dikontrol


b)      Masa Uang Kertas
Asal mulanya uang kertas itu berupa surat tanda penyimpanan yang serupa dengan deposito emas, perak atau deposito uang logam. Pedagang menyerahkan uangnya ke bank dan bank memberikan surat bukti deposito. Uang kertas pada dasarnya surat pengakuan hutang oleh bank yang sewaktu-waktu selalu dapat ditukar dengan emas. Dalam perkembangannya surat pengakuan hutang bank ini beredar sebagai uang.
Kekurangan uang Kertas:
·         Bisa dipalsukan
·         Mudah Rusak
·         Uang kertas dapat menyebabkan inflasi

Kelebihan uang Kertas:
§  Mudah dibawa
§  Ringan
§  Memiliki nominal yang tinggi
§  Lebih Sederhana
§  Bahannya murah

c)      Masa Uang Bank
Menurut UU No. 7 tentang Perbankan tahun 1992, definisi uang giral/bank adalah tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran. Bentuk uang bank dapat berupa cek, giro, atau telegrafic transfer. Sehingga Uang giral disebut juga demand deposit artinya saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu dapat digunakan.
Kekurangan uang Bank:
·         Kertas cek mudah rusak
·         Bunga berlaku pada pihak tertentu saja
·         Ada batas waktu
·         Harus punya tabungan dalam jumalh besar
·         Tidak dapat di gunakan di toko-toko kecil(warung dll )

Kelebihan uang Bank:
§  Memudahkan pembayaran karena tidak perlu menghitung Uang
§  Alat pembayaran yang dapat diterima untuk jumlah yang tidak terbatas,
§  nilainya     sesuai dengan yang dibutuhkan (yang ditulis oleh pemilik cek/bilyet giro)
§  Lebih aman karena risiko uang hilang lebih kecil dan bila hilang bisa segera dilapokan   ke bank yang mengeluarkan cek/bilyet giro dengan cara pemblokiran.
§  Ongkos pembuatan lebih murah
d)     Masa Uang Kredit
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.
Kekurangan uang Kredit:
·         Beban administratif dan beban bunga yang terlalu tinggi jika melakukan pengambilan uang di ATM.
·         persentase bunga kredit konsumsi yang sangat tinggi.
·         Pembayaran perbulan dan pertahun yang cukup mahal
·         Mudah dibobol

Kelebihan uang Kredit:
§  Tidak takut untuk dibawa kemana saja
§  Kapan saja bisa digunakan
§  Cukup satu kartu bisa banyak transaksi dan dapat mengumpulkan semua bentuk tagihan
§  Tidak harus membawa uang cash

C.      Fungsi dan Peran Uang Dalam Perekonomian
1.      Fungsi Uang Dalam Perekonomian
Abraham H. Maslow dalam teori Motivasinya mengatakan bahwa kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan fisik. Kebutuhan fisik manusia tidak lain adalah berupa barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa tersebut, cara yang paling mudah adalah dengan memiliki sesuatu yang disebut UANG. Karena uang adalah sesuatu benda yang diterima dan digunakan secara umum sebagai alat untuk memudahkan proses transaksi dalam memenuhi kebutuhan manusia berupa barang dan jasa. Sehingga secara tidak langsung juga dapat dikatakan bahwa kebutuhan yang paling “mendasar” dalam perekonomian dan kehidupan sosialnya adalah uang.Uang yang semula dimaksudkan berfungsi sebagai alat tukar dan standar satuan nilai ternyata juga berdampak terhadap fokus budaya manusia ketika uang diaplikasikan sebagai properti yang menentukan martabat seseorang di tengah masyarakat. Dalam sejarahnya, peranan dan fungsi uang telah berkembang secara pesat, tanpa mengenal batas, ras, bangsa dan negara sehingga uang telah ikut memberikan andil yang penting dalam proses perkembangan peradaban manusia secara global.
Aphra Behn, seorang dramawan abad ke-17 menulis dalam bukunya The Rover (1677) “Uang berbicara dalam bahasa yang dimengerti semua bangsa”.Uang memang benda mati. Namun ternyata ia bisa mengendalikan hidup manusia. Ini bisa terjadi jika manusia lupa akan fungsi dan peran uang yang sesungguhnya. Dengan uang – yang notabene adalah benda mati – napas hidup perekonomian suatu negara dapat terlihat. Dengan uang manusia bisa membeli rasa “aman:, bersosialisasi, dihargai dan dihormati. Dengan uang manusia dapat mengaktualisasikan dirinya. Sedangkan fungsi uang yaitu:
a.      Fungsi Asli Uang
1.   Sebagai alat tukar (medium of change).
Fungsi ini memisahkan antara keputusan menjual.Adanya uang sebagai alat tukat dapat menghilangkan perlumya ada kesamaan keinginan sebelum terjadinya pertukaran.Kesamaan leinginan harus ada lebih dahulu untuk terjadinya tukar menukar barang dan barang (barter). Dengan uang orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang
2.    Sebagai satuan hitung (unit of account)/sebagai satuan pengukur nilai.
Artinya nilai suatu barang/jasa dapat diukur dan dibandingkan melalui uang. Misalnya di Indonesia, uang yang dinamakan Rupiah mempinyai fungsi sebagai dasar pengukuran   Uang dipakai untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang dan jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa.
3.    Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
4.    Sebagai penyimpan nilai (store of value)
Dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
b.      Fungsi Turunan
1.      Sebagai alat pembayaran
2.      Untuk menentukan harga
3.      Sebagai alat pembayaran hutang
4.      Sebagai alat penimbun kekayaan
Kekayaan seseorang dapar diukur dengan nilai uang atau nilai barang (harga barang dalam bentuk uang).Kekayaan dapat di timbun dalam bentuk uang contohnya; uang kas, surat-surat berharga, dan uang kontan di bank.
5.      Sebagai alat pemindahan kekayaan (modal)
6.      Sebagai alat untuk meningkatkan status social

2.      Peran Uang Dalam Perekonomian
Pada zaman sekarang uang yang sering kita temui yaitu uang logam dan uang kertas. Dengan adanya lembaran-lembaran uangkita dapat membeli kebutuhan-kebutuhan yang kita inginkan dan kita perlukan, seperti sayur-sayuran, makanan, minuman, baju tas dll. Lembaran uang juga bisa kita gunakan untuk membayar jasa yaitu, mengupah pegawai, membayar ongkos ojeg, membayar pembantu dll.
Peran lain dari uang adalah sebagai penyimpanan nilai, kita bisa menyimpan uang dengan cara menabung, dan dapat kita gunakan ketika kita membutuhkan dan untuk kebutuhan- kebutuhan kita di masa depan. Uang merupakan tempat penyimpanan yang sangat peraktis karna kapan saja kita perlukan bisa kita ambil.
Peran uang dalam perekonomian dapat di ibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia.Jika kekurangan darah, manusia seakan-akan hendak mati. Demikian juga ketika kita kekurangan uang, bagaikan kekurangan darah, akan mengakibatkan gairah hidup manusia menurun dan melemah. Untuk itu manusia berlomba-lomba mencari uang dari pagi ke pagiagar mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, tidak sedikit orang yang menghalalkan segala cara demi terkumpulnya pundi-pundi rupiah, seseorang mampu melakukan apa saja misalnya mencuri, penjadi pembunuh bayaran, dll yang di haramkan oleh agama.
Pada zaman sekarang uang telah merajai segalanya, dengan kebutuhan hidup yang sangat banyak dan harga barang-barang yang semakin mahal, membuat semua orang berfikir keras untuk mencari uang, semakin banyak uang yang mereka punya, maka kebutuhan mereka akan terpenuhi.
Hal tersebut di sebabkan kebutuhan fisik manusia tidak lain adalah berupa barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa tersebut, cara yang paling mudah adalah dengan memiliki sesuatu yang di sebut uang.
Dengan demikian dapat kita pahami bahwa uang memiliki tiga peran utama dalam menompang perekonomian masyarakat, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan uang.
a.       Uang sebagai alat tukar yaitu dengan adanya uang seseorang bisa menukarkan dengan apa saja yang mereka inginkan, yaitu dengan perkembangan zaman sekarang, kebutuhan-kebutuhan hidup semakin banyak, dan dengan sifat manusia yang tidak pernah merasa cukup dan mersa puas, dengan adanya uang mampu mencukupi dan memuaskan apa saja yang mereka inginkan.
b.      Uang sebagai satuan hitung yaitu dengan uang seseorang bisa menghitung kegunaan, kualitas dan manfaat suatu barang dan jasa, karena semakin mahal barang dan jasa maka kualita dan mutu barang dan jasa itu pun semakin baik.
c.       Uang sebagai alat penyimpan yaitu dengan adanya uang kita bisa menabung, dan dengan uang juga kita bisa membeli emas, perak dll yang bisa kita simpan untuk kita gunakan di masa depan dan di saat kita membutuhkan. Oleh karena itu, pengaruh uang terhadap perekonomian sangat lah berpengaruh, maju tidaknya perekonomian seseorang ditentukan dengan seberapa banyak uang yang mereka miliki. Semakin banyak uang yang mereka miliki maka perekonomian mereka akan tercukupi. Namun tidak dengan mereka yang tidak memiliki banyak uang, hidup mereka tidak akan terjamin, kesehatan, pangan, papan akan serba kesulitan.
D.      Kriteria Dan Jenis-Jenis Uang
a)      Kriteria  Uang
Seperti diketahui bahwa sesuatu yang dapat di katakan sebagai uang haruslah memenuhi beberapa persyaratan.Tujuannya adalah agar sesuatu yang di anggap uang dapat di terima semua lapisan masyarakat dan dapat digunakan sebagai alat tukar-menukar oleh si pemiliknya.Artinya bahwa sesuatu yang dianggap sebagai uang harus memiliki beberapa kriteria sehingga dapat di akui sebagai uang. Kriteria sesuatu agar dapat dikatakan sebagai uang haruslah memenuhi persyaatan sebagai berikut:
1)      Ada Jaminan
Setiap uang yang di terbitkan dijamin oleh pemerintah negara tertentu.Dengan adanya jaminan dari pemerintah tertentu, maka kepercayaan untuk menggunkan uang untuk berbagai keperluan mendapat kepercayaan dari masyarakat luas.
2)      Disukai Umum
Artinya uang harus dapat diterima secara umum penggunaannya apakah sebagai alat tukar, penimbun kekayaan atau sebagai standar penciciclan uang.
3)      Nilai yang stabil
Nilai uang harus memiliki kestabilan dan ketetapan serta diusahakan fluktuansinya sekecil mungkin. Apabila nilai uang sering mengalami ketidakstabilan, maka akan sulit untuk di percaya oleh yang menggunakan.
4)      Mudah di simpan
Uang harus mudah disimpan di berbagai tempat termasuk dalam tempat yang keci, namun dalam jumlah yang besar artinya uang harus memiliki fleksibilitas, seperti bentuk fisiknya yang tidak terlalu besar, mudah dilipat, dan terdapat nominal mulai dari yang kecil sampai nominal yang maksimal.
5)      Mudah dibawa
Uang harus mudah dibawa kemanapun dengan kata lain mudah untuk dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atu dari satu tangan ke tangan yang lain dengan fisik kecil dan nminal besar sekalipun uang sebaiknya mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari.
6)      Tidak mudah rusak
Uang hedaknya tidak mudah rusak dalam berbagai kondisi baik robek atau luntur terutama kondisi fisiknya mengingat frekuensi pemindahan uang dari satu tangan ke tangan lainnya demikian besar.
7)      Mudah dibagi
Uang mudah di bagi dalam satuan unit tertentu dengan berbagai nominal yang ada guna kelancaran dalam melakukan transaksi, mulai dari nominal kecil sampai nominal yang besar sekalipun.Kemudian uang tidak hanya agar mudah dibagi, tetapi juga harus mudah dalam pembulatan dengan kelipatan tertentu, terutama dalam nilai bulat.Oleh karena itu, agar uang mudah dibagi harus dibuat dalam nominal yang begaram.
8)      Suplai harus elastic
Agar perdagangan dan usaha menjadi lancar jumlah uang yang beredar di masyarakat haruslah mncukupi.Tersedianya uang dalam jumlah yang cukup di sesuaikan dengan kondisi usah atau kondisi perekonomian suatu wilayah.

b)     Jenis-Jenis Uang
1.      Menurut Bahan Pembuatannya
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.
a.       Uang logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai:
·         Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untukmata uang
·         Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).
·         Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya.Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.
b.      Uang kertas
Sementara itu, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan captertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).Uang kertas merupakan uang fiduciary (uang kepercayaan), karena semua masyarakat mau menerima uang tersebut sebagai alat pembayaran, walaupun nilai intrinsiknya jauh lebih kecil daripada nilai nominalnya. Jadi, dasar uang kertas adalah kepercayaan kepada pemerintah atau bank yang menjamin atas peredaran uang kertas tersebut.

Di samping kepercayaan umum, terdapat alasan lain yang mendorong untuk menciptakan uang kertas sebagai alat pertukaran, yaitu:

-          uang logam tidak dapat digunakan untuk jumlah yang sangat besar, sedangkan uang kertas tidak ada kesulitan.
-          biaya untuk membuat uang logam jauh lebih mahal daripada untuk membuat uang kertas
-          uang logam kurang praktis, sukar dibawa ke tempat yang jauh dalam jumlah yang besar
-          Uang kertas yang beredar di masyarakat saat ini mulai dari pecahan Rp1.000,00; Rp5.000,00; Rp10.000,00; Rp20.000,00; Rp50.000,00; dan Rp100.000,00.     
Semua uang kertas ini dicetak oleh Perum Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia) dan peredarannya diatur oleh Bank Indonesia.Oleh karena itu, uang kertas tersebut dinamakan uang kertas bank.
2.    Menurut Lembaga Pencetak
Uang menurut lembaga yang menerbitkan atau membuatnya dapat dibedakan menjadi uang kartal dan uang giral.
a.       Uang kartal
Uang kartal adalah uang yang diberi tanda atau cap oleh pemerintah, sehingga berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dan dapat diterima umum. Uang kartal dibagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas, yang dicetak atau dibuat dan diedarkan oleh bank sentral (Bank Indonesia).
b.       Uang giral        
Uang giral adalah simpanan atau deposito pada bank yang dapat diambil dengan menggunakan cek, giro, atau surat perintah pembayaran lainnya (telegrafic transfer), yang dicetak atau dibuat oleh bank umum/bank komersial.
Uang giral yang beredar di masyarakat terdiri atas:
·         cek, adalah perintah yang diterima dari pihak lain sebagai alat untuk pembayaran, atau perintah kepada bank untuk membayar dengan uang tunai,
·         giro, adalah alat untuk memindahkan uang giral ke rekening orang lain, tetapi tetap uang giral bukan uang tunai, dan

·         Telegrafic transfer, adalah pemindahan pembayaran atas suatu transaksi melalui bank.
Dengan demikian uang kartal bisa dilihat dari segi materi atau bahannya, maupun badan penciptanya. Dilihat dari badan penciptanya, uang kartal ini diterbitkan atau dikeluarkan oleh bank sentral, yaitu Bank Indonesia. Sedangkan uang giral dibuat dan diedarkan oleh bank-bank umum, baik bank umum milik pemerintah maupun bank umum swasta, baik swasta domestik maupun swasta asing. Pengertian uang giral sendiri atau demand deposits money adalah uang tunai milik nasabah yang dititipkan pada bank, yang pengambilannya dapat dilakukan setiap saat, baik dengan menggunakan cek maupun bilyet giro. Dengan kata lain, uang giral adalah saldo rekening koran nasabah di bank. Di samping itu ada satu jenis uang lagi yaitu uang quasi (quasi money atau near money). Termasuk ke dalam uang quasi adalah tabungan, deposito berjangka, obligasi pemerintah, serta rekening valuta asing milik swasta domestik. Uang quasi ini tidak termasuk ke dalam penggolongan uang berdasarkan badan pencipta uang.

3.    Menurut Nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang tanda (token money)
a.       Uang Penuh (full bodied money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya. Contohnya uang logam dari emas, di mana nilai bahan untuk membuat uang tersebut sama dengan nominal yang tertulis pada uang tersebut.
Persyaratan lain untuk uang bernilai penuh adalah:
·         Ada kebebasan masing-masing orang untuk menempa mata uang tersebut, melebur, menjual, dan memakainya.
·         Tiap orang mempunyai hak yang tidak terbatas dalam menyimpan (menimbun) uang logam.
Perlakuan masyarakat terhadap uang bernilai penuh, yaitu apabila:
1)      Nilai materi (intrinsik) > nilai nominal, masyarakat cenderung melebur uang sehingga jumlah uang beredar semakin berkurang. Akibatnya nilai uang menjadi semakin tinggi. Sebaliknya, dengan dileburnya uang logam, maka jumlah logam di pasar meningkat, sehingga harga logam akan menurun.
2)      Nilai materi (intrinsik) < nilai nominal, masyarakat cenderung akan menempa logam untuk dijadikan uang. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya jumlah logam di pasar, dan naiknya harga logam.
b.      Uang Tanda (token money)
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00. Sebagai suatu barang, maka nilai uang itu relatif tidak berarti. Sebagai contoh adalah uang kertas pecahan Rp 100.000,- yang belum lama ini diterbitkan oleh Bank Indonesia. Nilai nominal atau daya beli uang tersebut adalah Rp. 100.000, sedang nilai bahannya, yaitu kertas, relatif tidak berarti, mungkin nilainya tidak sampai Rp 1.000,-.

4.    Berdasarkan Wilayah/Kawasan
Jenis uang berdasarkan kawasannya terdiri atas uang lokal, uang regional, dan uang internasional.
a.       Uang local
Uang lokal merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu. Contohnya rupiah di Indonesia, yen di Jepang, ringgit di Malaysia, dan sebagainya.
b.      Uang regional
Uang regional adalah uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang lokal. Misalnya di kawasan Benua Eropa berlaku mata uang tunggal Eropa yaitu euro.
c.       Uang internasional 
Uang internasional adalah uang yang berlaku antarnegara. Misalnya US dolar menjadi standar pembayaran internasional. Uang internasional yaitu uang yang berlaku tidak hanya dalam suatu negara, tetapi juga berlaku dan diakui di berbagai negara di dunia. Misalnya uang dolar, poundsterling, yen, euro, dan sebagainya. Uang internasional tidak hanya berlaku di negara asalnya, tetapi juga berlaku sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional di banyak negara bahkan seluruh dunia. Sebagai contoh adalah mata uang $US, Poundsterling, Yen, Mark Jerman, dan beberapa mata uang lainnya















BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Besar harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khusunya dan juga bagii para pembaca umumnya terutama untuk cievitas akademika di Universitas Jambi.



DAFTAR PUSTAKA


http://www.berpendidikan.com/2015/09/pengertian-uang-kartal-dan-uang-giral-jenis-jenis-uang-contoh-gambarnya.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Lembaga Keuangan Internasional

Makalah Tingkat Bunga

MAKALAH TEORI PENAWARAN UANG KLASIK DAN KEYNES